Aku dan otakku.
Bagai majikan dan babu.
Yang mana majikan?
Yang mana babu?
Kami bertugas secara bergantian saat tertentu.
Otak bilang boleh, jangan, lanjutkan, abaikan, nikmati, sudahi,
benahi, turuti, akupun mau.
Sebaliknya aku juga berkata begitu ke otakku.
Kolaborasi kami yang terbaik yaitu dalam mengumpulkan
kekuatan pikiranku.
Membuat jalani hidup dalam mimpiku.
Membuat mimpiku nyata tersentuh tanganku
Aromanya terendus hidungku.
Bentuknya tak lepas dari pandangan mataku.
Membuat semua menjadi bermakna selalu.
Aromanya terendus hidungku.
Bentuknya tak lepas dari pandangan mataku.
Membuat semua menjadi bermakna selalu.
Makna, yang membuat betapa bersyukurnya aku.
Aku dan otakku, yang tentukan kekuatan pikiranku, hidupku,
bahagiaku.
No comments:
Post a Comment